Jika Tak Berjodoh di Dunia, di Akhirat pun Ada




(¯`❤❤ Usah Kau Lara Sendiri ♫•

اَسَّـــــلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَة ُاللهِ وَبَرَكَاتُـــــهُ


Kegelisahan, kedukaan dan airmata adalah bagian sketsa hidup di dunia ini. Tetesan airmata

bermuara dari hati yang terselaputkan kegelisahan jiwa terkadang memilukan, hingga 

membuat keresahan dan kebimbangan. Kedukaan karena kerinduan yang teramat sangat 

dalam menyebabkan kepedihan yang memenuhi rongga dada, jiwa yang rapuh pun berkisah 

pada alam serta kehidupan, bertanya dimanakah pasangan jiwa berada. Lalu, hati 

menciptakan serpihan kegelisahan, bagaikan anak yang hilang dari ibunya di tengah 

keramaian.

Keinginan bertemu pasangan jiwa, bukankah itu sebuah fitrah? Semua itu hadir tanpa 

disadari sebelumnya hingga tanpa sadar telah menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan. 

Sebuah kewajaran pula bahwa setiap wanita ingin menjadi seorang istri dan ibu yang baik 

ketimbang menjalani hidup dalam kesendirian. Dengan sentuhan kasih sayang dan 

belaiannya akan terbentuk jiwa-jiwa yang sholeh dan sholehah. Duhai... betapa mulianya 

kedudukan seorang wanita, apalagi bila ia seorang wanita beriman yang mampu membina 

dan menjaga keindahan Islami hingga memenuhi setiap sudut rumahtangganya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala pun telah menciptakan wanita dengan segala keistimewaannya, 

hamil, melahirkan, menyusui hingga keta'atan dan memenuhi hak-hak suaminya laksana 

arena jihad fisabilillah. Karena itu, yakinkah batin ini tiada goresan saat melihat pernikahan 

wanita lain dibawah umurnya? Pernahkah kita menyaksikan kepedihan wanita yang berazam 

menjaga kehormatan diri hingga ia menemukan pasangan jiwanya? Dapatkah kita 

menggambarkan perasaannya yang merintih saat melihat kebahagiaan wanita lain 

melahirkan anak? Atau, tidakkah kita melihat kilas tatapan sedih mereka ketika melihat 

aqiqah anak kita?


Letih... sungguh amat letih jiwa dan raga, sendiri mengayuh biduk kecil dengan rasa hampa 

tanpa tahu kapankah berlabuh.

Ukhti sholehah yang disayang Allah Subhanahu wa Ta'ala...

Dalam Islam, kehidupan manusia bukan hanya untuk dunia ini saja, ada dunia fana, pun ada 

akhirat. Memang, setiap manusia sudah diciptakan berpasangan, namun maksudnya tidak 

dibatasi hanya dunia fana ini saja. Jadi mungkin saja ada manusia yang jodohnya baru 

dipertemukan nanti di akhirat. Seseorang yang belum menemukan pasangan jiwanya di 

dunia fana ini, insya Allah akan dipertemukan di akhirat nanti, selama ia beriman dan 

bertaqwa serta sabar atas ujian-Nya yang telah menetapkan dirinya sebagai lajang di dunia 

fana.

Keresahan dan kegelisahan janganlah sampai merubah pandangan kepada Allah Subhanahu 

wa Ta'ala. Kalaulah rasa itu selalu menghantui, usah kau lara sendiri duhai ukhti, taqarrub-

lah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kembalikan segala urusan hanya kepada-Nya, 

bukankah hanya Ia yang Maha Memberi dan Maha Pengasih. Ikhtiar, munajat serta untaian 

doa tiada habis-habisnya curahkanlah kepada Sang Pemilik Hati. Jangan membandingkan 

diri ini dengan wanita lain, karena Allah pasti memberikan yang terbaik untuk setiap hamba-

Nya, meski ia tidak menyadarinya.

Usahlah dirimu bersedih lalu menangis di penghujung malam karena tak kunjung usai 

memikirkan siapa kiranya pasangan jiwa, menangislah karena airmata permohonan kepada-

Nya di setiap sujud. Jadikan hidup ini penuh dengan harapan baik kepada Sang Pemilik Jiwa, 

dan kesiapan menghadapi putaran waktu, hingga setiap gerak langkah serta helaan nafas 

bernilai ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tausyiah-lah selalu batin dengan tarbiyah 

Ilahi hingga diri ini tidak sepi dalam keheningan. Bukankah kalau sudah saatnya tiba, jodoh 

itu tak akan lari kemana, karena sejak ruh telah menyatu dengan jasad ini, siapa pasangan 

jiwamu pun telah dituliskan-Nya.

Sabar dan sabarlah ukhti sholehah...

Bukankah matahari akan selalu menghiasi pagi dengan kemewahan sinar keemasannya, 

malam pun masih indah dengan bintang gemintang keperakan, dan kicau bening burung 


malam selalu riang mencandai sang rembulan. Senyumlah, laksana senyum penuh pesona 

butir embun yang selalu setia melantunkan tasbih dan tahmid di kala subuh. Hapuslah 

airmata di pipi, hilangkan lara di hati hingga akan dirimu rasakan tak ada lagi gejolak 

keresahan, kegamangan atau pun kegelisahan, terimalah semua sebagai bagian dari 

perjalanan hidup, hingga dirimu temukan rahasia kehidupan bahwa semua ini adalah tanda 

kebesaran hati dan jiwa, semoga.

Wallahua'lam bish showab,

Abu Aufa

Sumber: http://www.dudung.net/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

 
[URL=http://s07.flagcounter.com/more/12y][IMG]http://s07.flagcounter.com/count/12y/bg=FFFFFF/txt=000000/border=CCCCCC/columns=2/maxflags=12/viewers=0/labels=1/pageviews=1/[/IMG][/URL]